Komposisi Beton K 250 Dan 225
Komposisi Beton K 250 Dan 225 - Kontraktor harus ketahui rumus komposisi beton yang pas sesaat akan membuat fondasi bangunannya. Beton yang kuat dibuat dari beberapa bahan dengan rasio yang pas, dengan kata lain tidak lebih dan kurang. Salah mengukurnya dapat berpengaruh konstruksi beton yang lemah, bahkan juga dapat memengaruhi susunan bangunannya.
Beton k 250 ialah suatu jenis beton dengan komposisi tertentu. Adapun komposisi beton k 250 ini yang nanti akan membuat bangunan itu kuat dan tidak gampang roboh. Fondasi rumah dambaan untuk beberapa orang tentu saja bukan hanya kuat, tetapi juga bertahan lama sampai sekian tahun.
Komposisi Beton K 250 |
Supaya bisa membuat fondasi yang kuat, mereka harus memerhatikan rasio material untuk bangunan yang dipakai untuk membikin beton.
Pada kesempatan ini akan kami bahas mengenai komposisi beton k 250. Untuk Anda yang sedang membutuhkan informasi ini, kami harapkan simak sampai selesai agar bisa paham betul mengenai kompoisis pada beton k 250
Komposisi Beton K 250 & 225
Bacahape.com Komposisi beton K 250 dan 225 dipandang seperti tipe yang kerap diputuskan untuk membikin kombinasi beton. Diberi nama K-225, karena beton ini dapat meredam penekanan sejumlah 225 kg/m2. Rumus kombinasi beton K-225 kerap dipakai untuk membangun fondasi bangunan tingkat karena ketahanannya itu.
Sama seperti yang disebut, kualitas ketahanan beton K-225 hampir serupa dengan rasio beton 1:2:3 di atas. Rasio yang dipakai hampir sama, karena berat tipe beton K-225 ialah 2.325 kg per mtr. kubik.
Berikut berat masing-masing material (semen, pasir, dan kerikil) untuk membikin beton K-225 seukur 2.325 kg:
Baca juga Berat Jenis Beton K 250
Komposisi Beton K 250 Fly Ash
Komposisi Beton K 250 seperti berikut:
Beton K250 Fly Ash
- Cement Content: 350 Kg.
- Semen: 280 Kg.
- Fly Ash: 70 Kg.
- Split: 1050 Kg.
- Abu Batu: 375 Kg.
- Pasir: 378 Kg.
- Air: 180 Liter.
- Admixture: 0,08 Liter.
Baca juga Biaya Dak Beton Bondek Per M2
Bahan Tambahan Campuran Komposisi Beton K 250,300 Dan Lainnya
Pada umumnya material beton yang dipakai pada konstruksi terdiri dari semen, air, pasir (agregat lembut) dan kerikil (agregat kasar) yang digabung dengan perbedaan tertentu dan untuk hasilkan kemampuan tertentu juga.
Kemampuan yang diukur juga umumnya cuma kuat tekannya saja yang dites pada standard usia 28 hari. Beton yang dibikin secara konservatif biasanya memiliki kuat pencet di antara 18 - 32 MPa. (N/mm2) dan berat 2,4 ton/m3, umumnya dikatakan sebagai beton etika/konservatif, dan beton yang memiliki kuat pencet di atas 35 MPa umumnya disebutkan dengan beton kualitas tinggi.
Selainnya kualitas dan gradasi agregat lembut dan kasar, kualitas beton yang dibikin tergantung pada nilai perbandangan berat pemakaian air dengan semen, yang dikatakan sebagai factor air semen (fas). Nilai fas ini akan memengaruhi tingkat keringanan pembuatan (workability) dari beton yang dibikin.
Selain itu, untuk kepentingan tertentu kadang kombinasi beton tersebut dipertambah bahan lebih berbentuk beberapa zat kimia tambahan (chemical additive) dan mineral/material tambahan. Zat kimia tambahan itu umumnya berbentuk serbuk atau cairan yang kimiawi langsung memengaruhi keadaan kombinasi beton.
Dan mineral/material tambahan berbentuk agregat yang memiliki karakter tertentu. Tambahan beberapa zat kimia atau mineral tambahan ini diharap bisa mengubah perform dan karakter-sifat kombinasi beton sesuai keadaan dan arah yang diharapkan, dan dapat sebagai bahan alternatif beberapa bermaterial khusus penyusun beton.
Standard pemberian bahan tambahan beton ini juga telah ditata dalam SNI S-18-1990-03 mengenai Detail Bahan Tambahan pada Beton.
Berdasar arah yang diharap ada banyak arah pemakaian zat kimia salah satunya yakni:
- Zat kimia untuk kurangi pemakaian air pada beton (water reduction)
Ini ditujukan supaya didapat laporkan dengan nilai fas yang masih tetap dengan kekentalan yang serupa atau mungkin dengan fas masih tetap, tetapi didapat laporkan beton yang lebih encer.
Ini ditujukan supaya didapat kuat pencet yang semakin tinggi, dengan tidak kurangi kekentalannya, atau didapat beton dengan kuat pencet yang serupa, tetapi laporkan dibikin jadi lebih encer supaya lebih mempermudah dalam penuangan.
- zat kima untuk perlambat proses ikatan kombinasi beton (retarder)
Umumnya dibutuhkan untuk beton yang tidak dibikin dilokasi penuangan beton. Proses pengikatan kombinasi beton sekitaran 1 jam.
Hingga jika semenjak beton digabung sampai penuangan memakan waktu lebih dari 1 jam, karena itu perlu dipertambah zat kimia ini. Zat tambahan ini diantarannya berbentuk gula, sucrose, sodium gluconate, glucose, citric acid, dan tartaric acid.
- zat kimia untuk percepat ikatan dan perkerasan kombinasi beton (accelerators)
Dibutuhkan untuk percepat proses tugas konstruksi beton, pencampuran beton dilaksanakan pada tempat atau dekat sama penuangannya.
Zat tambahan yang dipakai ialah CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3. Akan tetapi, lebih disarankan memakai yang nitrat, karena pemakaian khlorida bisa percepat berlangsungnya karat pada penulangan.
Pada realita di atas lapangan kadang dibutuhkan keadaan gabungan dari ke-3 sikap tambahan zat kimia itu untuk kurangi pemakaian air dan perlambat proses ikatan kombinasi beton, atau untuk kurangi air dan mempercapat waktu pengikatan dan perkerasan kombinasi beton.
Tambahan gelembung udara pada kandungan tertentu dapat tingkatkan perform beton di saat proses perkerasan dari cair ke plastis. Tetapi, pada tiap tambahan gelembung 1% bisa kurangi kemampuan beton 5%, hingga jarang-jarang dianjurkan pemakaiannya.
Zat kimia yang lain kadang dipertambah pada beton ialah pigmen, untuk memberi warna pada beton, penghalang korosi, lem untuk ikatan dengan beton lama dan pengurang segregasi dan bleeding di proses perkerasan beton.
Dan mineral pada kombinasi beton umumnya berbentuk pozzolan dan material lain alternatif agregat, seperti agregat ringa dan berat, serat. Pozzolan sebagai bahan alamiah atau bikinan yang memiliki karakter pozzolanik dengan unsure silika dan aluminat yang aktif.
Silika dan aluminat aktif ini akan bereaksi dengan kapur bebas, yang disebut tersisa reaksi hidrasi air dengan semen, menjadi tubermorite kembali yang serupa dengan hasil hidrasi air dengan semen awalnya, hingga bisa tingkatkan kuat pencet beton.
Tipe pozzolan salah satunya ialah fly ash (abu terbang) yang dari produk sambilan pembangkit listrik tenaga batu bara, tras alam, gilingan terak dapur tinggi pada pembakaran dan peleburan biji besi, abu sekam padi (hulk ash), abu ampas tebu, bubuk bata merah, metakaolin dan silica fume.
Material tambahan yang dipakai selain sebagai bahan lebih, kadang sebagai alternatif sebaian atau semua agregat. Supaya didapat beton enteng umumnya dipakai agregat enteng seperti batu apung, alwa (artificial light weigth aggregate), serbuk/potongan kayu, serbuk stereofoam, dan lain-lain.
Untuk mendapat beton berperforma ambil yang bertambah dipertambah serat-serat, seperti serat baja,serat aluminium, serat ban atau beberapa serat alami. Dan beton berat didapat dengan menambah agregat dengan berat tipe yang semakin besar dari agregat kerikil dan pasir.
Demikian pembahasan mengenai Komposisi Beton K 250, 225. Semoga artikelnya bermanfaat, terimakasih telah berkunjung, salam sukses selalu.