Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom Dan Balok Dengan Tepat
Cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok untuk susunan rumah dapat dilaksanakan dengan menghitung dari besi beton yang dipakai.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom dan Balok |
Saat akan membuat sebuah rumah, kita perlu menghitung apa material yang diperlukan untuk proses konstruksinya.
Besi beton menjadi satu diantara material yang penting untuk kepentingan konstruksi, karena perannya sebagai material penguat susunan rumah.
Biasanya susunan rumah yang memakai material besi beton ialah pelat lantai, pelat tangga, balok ring, sloof, kolom, dan balok.
Dalam masalah ini, besi kolom dan beton sebagai dua tipe besi beton yang berperanan penting dalam memberi kemampuan susunan bangunan.
Nach, karena itu dalami cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok berikut, ya!
Cara Menghitung Kebutuhan Besi Kolom dan Balok
Pertama kali, untuk ketahui cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok, kamu perlu ketahui diameter dan berat besi beton yang dipakai.
Agar lebih gampang dimengerti, berikut sejumlah contoh cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok yang dapat kamu perhatikan.
Contoh 1 cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok
Jika kita membutuhkan beton polos berdiameter 10 mm dengan panjang sekitaran 35 m, karena itu perhitungannya:
d = 10 mm dan L = 35 m.
Berdasar diameternya, bisa dijumpai berat besi beton polos capai 0,62 kg/m. Karena itu keseluruhannya:
35 m x 0,62 kg/m = 21,7 kg
Lalu, berdasar Standard Nasional Indonesia (SNI), panjang besi beton polos ialah 12 m. Hingga besi beton yang penting dibeli:
35 m : 12 m = 2,91667 tangkai atau dapat dibulatkan jadi 3 tangkai.
Contoh 2 cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok
Contoh ingin membuat kolom beton dengan tinggi 3,5 m dengan keliling 20 x 20 cm, kamu membutuhkan dua tipe beton, yaitu besi beton d10 (tulangan khusus) dan d8 (begel/sengkang).
Dengan ketetapan begel terpasang tiap 15 cm atau 0,15 m, karena itu perhitungannya ialah seperti berikut:
Penghitungan Besi Beton d10 untuk Tulangan Khusus
Cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok, Panjang keseluruhan besi beton d10 yang diperlukan ialah 3,5 m x 4 (jumlah tulangan dasar) = 14 mtr.
Jumlah keseluruhan tangkai besi beton d10 ialah 14 m : 12 m (panjang satu tangkai besi beton di pasar) = 1,167 dibulatkan ke atas jadi = 2 tangkai.
Berat keseluruhan besi beton d10 ialah 14 m x 0,62 kg/m (angka dari tabel) = 8,68 kg
Penghitungan Besi Beton d8 untuk Begel
Jumlah sengkang yang dibutuhkan ialah 3,5 m (tinggi kolom) : 0,15 m (jarak sengkang) = 23,4 biji sengkang atau dibulatkan jadi 23 buah sengkang.
Panjang besi untuk sebuah sengkang ialah 16 cm + 16 cm + 16 cm + 16 cm + 6 cm (tambahan panjang untuk tekukan-tekukan) = 70 cm = 0,7 m.
Jumlah keseluruhan besi beton d8 yang dibutuhkan ialah 23 x 0,7 m = 16,1 m.
Jumlah tangkai besi beton d8 ialah 16,1 m : 12 m (panjang satu tangkai besi beton di pasar) = 1,342 tangkai atau dibulatkan jadi = 2 tangkai.
Berat keseluruhan besi beton d8 ialah 16,1 m x 0,39 (angka dari tabel) = 6,279 kg.
Tipe Kolom dan Balok yang Umum Dipakai pada Bangunan
Kolom dan balok ialah susunan kontruksi bangunan yang hendak ditempatkan di atas lantai, berupa tiang membubung ke atas. Komponen yang perlu untuk menyokong beban. Dibuat dari formasi beton bertulang yang perhitungannya harus sama sesuai ketetapan fondasi SNI.
Ada tiga tipe kolom dan balok yang kerap dipakai, yakni beton bertulang, bata, dan kayu.
- Beton Bertulang
Untuk rumah tidak bertingkat dengan dasar dari batu kali, karena itu kolom yang dipakai datang dari beton bertulang.
- Batu Bata
Kolom dan balok yang dari bata dipandang lemah bila dipakai dalam pembuatan rumah. Khususnya karena karakternya yang gampang lembap.
- Kayu
Tipe yang dibuat dari kayu ini umumnya digunakan pada rumah pentas berfondasi tiang kayu.
Kesimpulan
Dengan mengetahu cara menghitung kebutuhan besi kolom dan balok diharapkan didalam proses membangun tidak terjadi kelebihan atau kekurangan. Sehingga bangunan yang dibuat bisa kokoh, indah dan tahan lama.